ARQUIDIOCESISDGO — Beijing – China akan melarang semua power bank yang belum tersertifikasi dalam penerbangan domestik mulai Sabtu (28/6/2025), seiring otoritas penerbangan memperketat aturan keselamatan menyusul sejumlah insiden kebakaran di dalam pesawat yang dikaitkan dengan pengisi daya portabel.
“Penumpang tidak lagi diperbolehkan membawa power bank yang tidak memiliki tanda Sertifikasi Wajib China (China Compulsory Certification/CCC),” demikian disampaikan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam pemberitahuan pada Kamis (26/6), seperti dilansir CNA.
Power bank dengan label CCC yang pudar atau tidak terbaca atau yang termasuk dalam daftar penarikan produk juga akan dilarang.
Pemberitahuan itu mengutip sejumlah insiden terbaru di mana power bank terbakar atau mengeluarkan asap di tengah penerbangan, serta berbagai penarikan produk yang melibatkan merek-merek besar.
“Perkembangan ini menunjukkan bahwa power bank yang dibawa penumpang menimbulkan bahaya keselamatan dan kualitas, serta risiko terhadap keselamatan penerbangan sipil semakin meningkat,” kata CAAC.
Berdasarkan aturan baru ini, penumpang yang tidak membawa perangkat dengan sertifikasi CCC yang sah berisiko kehilangan pengisi daya portabel mereka saat pemeriksaan keamanan atau bahkan dilarang naik ke pesawat.
Maskapai dan agen perjalanan telah diperintahkan untuk meningkatkan kampanye kesadaran tentang bahaya kebakaran yang terkait dengan power bank, sementara bandara diwajibkan memperketat pemeriksaan.
CAAC juga menyerukan peningkatan instalasi dan pemeliharaan fasilitas pengisian daya di terminal-terminal bandara.
Sorotan terhadap Power Bank China
Menurut CAAC, sebanyak 730 juta orang tercatat melakukan penerbangan domestik di China sepanjang tahun 2024. Meskipun sebagian besar merupakan warga negara China, sebagian lainnya adalah pengunjung internasional yang bepergian di dalam negeri.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden asap dan kebakaran di dalam penerbangan telah dikaitkan dengan power bank.
Pada 31 Mei, penerbangan China Southern Airlines dari Hangzhou ke Shenzhen terpaksa kembali ke bandara hanya 15 menit setelah lepas landas, setelah terdeteksi asap yang berasal dari baterai kamera dan power bank milik seorang penumpang.
Dua bulan sebelumnya, penerbangan Hong Kong Airlines dari Hangzhou ke Hong Kong dialihkan ke Fuzhou setelah terjadi kebakaran di kompartemen bagasi atas di tengah penerbangan. Api tersebut diduga berasal dari power bank.
Beberapa maskapai Asia, termasuk yang berasal dari Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong, telah melarang penggunaan power bank selama penerbangan, meskipun sebagian besar masih mengizinkan perangkat itu dibawa dalam bagasi kabin.
Di saat yang sama, power bank buatan China juga menjadi sorotan.
Dua produsen elektronik besar asal China, Anker dan Romoss, baru-baru ini menarik lebih dari 1,2 juta pengisi daya portabel karena masalah baterai yang berisiko menyebabkan kebakaran.
Laporan media lokal menyebutkan, beberapa model power bank dari merek China lainnya, termasuk Baseus dan Ugreen, juga telah dicabut atau ditangguhkan sertifikasi CCC-nya dalam beberapa bulan terakhir karena kekhawatiran terkait keselamatan.